Senin, 11 Agustus 2014

Mempertahankan dan memelihara hubungan cinta

Para penasihat pernikahan dan keluarga setuju bahwa mempertahankan dan memelihara hubungan yang romantis memerlukan waktu dan usaha. Berikut adalah lima tips yang berfokus pada komunikasi lisan yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan memelihara hubungan cinta.

1. Bersikaplah Ramah

Bersikap ramah terdengar sangat mudah untuk dilakukan. Peribahasa yang mengatakan “Anda dapat menangkap lalat lebih banyak dengan madu daripada dengan cuka” telah terbukti kebenarannya. Biasanya tidak terlalu sulit untuk bersikap ramah dengan orang asing. Tetapi sebaliknya, seringkali sulit bagi kita untuk bersikap ramah terhadap orang-orang yang kita cintai. Ramah, sopan, dan sabar dalam berbicara dapat membantu menjaga kelanggengan hubungan cinta.

2. Berbicaralah

Berbicaralah! Pasangan Anda tidak bisa membaca pikiran Anda. Bagilah pikiran dan perasaan Anda dengannya. Biarkan mereka tahu keinginan dan kebutuhan Anda. Memberikan masukan juga ada baiknya saat diperlukan. Coba perhatikan, banyak masalah sebenarnya bisa dihindari jika saja Anda berbicara. Jill dari Mesa, Arizona, selalu merasa kecewa terhadap suaminya setiap kali dia tidak bisa mengingat makanan kesukaannya saat mereka pergi berkencan di restoran. Dengan bertambahnya kedewasaan Jill, dia telah belajar bahwa memberi tahu secara langsung pada suaminya mengenai makanan mana yang dia suka adalah lebih efektif dan lebih mudah. Jill menyatakan "Saya mendapatkan apa yang saya inginkan dan saya tidak harus marah terhadap suami saya karena ketidaktahuannya."

3. Jadilah Pendukung yang Baik

Manusia mempunyai hati dan pikiran yang berbeda. Anda tidak akan menemukan orang yang punya hati dan pikiran yang sama persis. Maka dari itu, tanggapilah pasangan Anda dengan tanggapan yang membangun walaupun pendapat Anda sangat berbeda darinya, agar pikiran yang positif tetap terjaga. Becky dari Mesa, Arizona, seringkali tertawa kecil setiap kali suaminya mengeluarkan pendapatnya tentang bagaimana cara menghasilkan uang. Sejak awal pernikahan mereka, Becky telah belajar untuk mengambil makna dari ungkapan “Ide yang cukup menarik, mungkin bisa kita coba.” Dengan menanggapi secara positif, dia dapat menunjukan rasa hormat kepada suaminya dan tetap menjaga kedamaian dalam keluarga.

4. Berkomunikasilah dengan Penuh Pengertian

Penuh pengertian artinya merasakan dan mengantisipasi dengan penuh perasaan apa yang pasangan Anda rasakan. Sayangnya, kita tidak selalu mau mengerti perasaan orang-orang yang kita cintai. Sewaktu kita tidak mencoba untuk mengerti perasaan orang yang kita cintai, hubungan kasih dengan pasangan kita dapat ternodai. Beberapa tahun yang lalu, Julie dari Mesa, Arizona, menderita penyakit kanker dan sedang dalam proses penyembuhan sambil menunggu radiasinya. Dia bercerita “Waktu itu saya menderita lahir dan batin. Sementara keluarga saya sangat membantu dan bersikap positif, kelurga dari pihak suami saya malah kebalikannya. Mereka mengatakan bahwa kanker yang saya derita adalah ‘kanker yang bagus,’ mereka mengumbar gosip tentang keadaan saya, dan mengkritik keadaan rumah saya yang tidak begitu rapi, dan mereka juga tidak menanggapi kebutuhan saya. Tidak hanya mereka telah gagal untuk mengulurkan tangan kebaikan untuk menolong, tetapi mereka juga telah gagal melayani kebutuhan saya dengan penuh pengertian.” Meskipun penyakit kanker yang Julie derita dapat disembuhkan beberapa tahun yang lalu, Julie masih tidak bisa melupakan betapa ia menderita karena perlakuan yang dia terima dari pihak keluarga suaminya.

5. Jangan Lupa untuk Berbasa-Basi

Manfaat berbasa-basi dalam hubungan sebenarnya sangat penting karena basa-basi dapat membantu meyakinkan bahwa segala sesuatunya berjalan lancar. Bila suami istri menemukan diri mereka dalam keadaan tidak ingin berkomunikasi, itu adalah tanda bahwa dia masih menyimpan amarah atau kekesalan karena masalah yang tak terpecahkan. Jan dari Huntsville, Alabama, bercerita: “[Sebagai ibu muda] saya merasa kesepian dan terisolasi dan merasakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara intelektual dengan orang dewasa. Saat suami saya tiba di rumah sepulang kerja, dia sudah lelah dan capek. Yang dia inginkan hanyalah suasana tenteram dan damai. Kadang-kadang saat kami makan malam bersama, tidak ada satu kata pun terucap darinya. Saya putus asa dan mengancam untuk makan malam sendirian di kamar tidur jika kita tidak berbincang. Akhirnya dia setuju. Keesokan harinya, kami makan malam bersama sambil berbincang-bincang dan bercanda tentang berita dan hal-hal yang kita dengar dari radio. Saya bahagia sekali dengan tanggapannya karena dia memperlihatkan usahanya untuk mau berkorban demi mempertahankan dan memelihara hubungan kami.”

#smoga shere ini bermanfaat untuk kita smua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar