Minggu, 21 September 2014

Jangan menyimpan rasa dendam

Anda pernah disakiti seseorang dan sulit untuk memaafkannya? Jangan terlalu lama menyimpan rasa sakit hingga menimbulkan dendam. Menyimpan rasa dendam kepada seseorang tidak ada manfaatnya. Dendam kepada seseorang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sebaliknya, memberikan maaf akan membuat hati lega dan membuat energi positif dalam diri Anda.

"Kita semua memiliki orang-orang yang tidak kita suka, apakah berdampak buruk dengan menyimpan perasaan marah pada mereka?"
Menurut Psikolog Seth Meyers, ada beberapa alasan mengapa menyimpan rasa dendam itu tidak baik bagi kesehatan.

Membuat stres
menyimpan rasa dendam dan berpikir negatif, tidak baik bagi kesehatan mental. Menyimpan rasa dendam juga dapat meningkatkan rasa cemas hingga frustasi. Berpikiran negatif bisa memicu stres. Denyut jantung dan tekanan darah Anda akan lebih tinggi daripada mereka yang mau memberikan maaf.

Berdampak pada kesehatan fisik
Rasa dendam ternyata tak hanya berdampak buruk bagi pikiran, melainkan kesehatan fisik. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengaku menyimpan rasa dendam selama bertahun-tahun berisiko terkena  penyakit jantung, tekanan darah tinggi, nyeri lambung, dan sakit kepala.

Coba untuk memaafkan
Ketika Anda memilih untuk bermusuhan kepada seseorang, coba tanyalah pada diri anda sendiri, apakah seseorang ini penting bagi kehidupan Anda. Bicarakan lah terus terang ketika Anda merasa terluka atau sakit hati. Jangan dipendam terlalu lama di hati. Ini bisa membantu Anda melupakan rasa sakit yang pernah ada. Anda juga bisa kembali fokus terhadap hal yang lebih penting di kehidupan Anda.

Memaafkan mungkin sulit untuk Anda. Coba lah untuk melupakan rasa sakitnya terlebih dahulu. Energi negatif dalam diri Anda akan hilang serta membuat sehat jiwa dan raga.
#...damai itu indah...

Kamis, 18 September 2014

Cara menghadapi wanita lain yg mencoba menggoda suami

Kehidupan rumah tangga yang tadinya tenang bisa menjadi panas ketika Anda mengetahui ternyata diam-diam ada wanita lain yang mencoba menggoda suami. Bagaimana menghadapi wanita seperti ini? Haruskah langsung mengonfrontasinya?

Sebaiknya Anda jangan langsung terbawa emosi. Apalagi jika Anda belum punya bukti dan tak yakin benar situasinya. Hindari juga langsung menyalahkan suami. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat ada wanita lain mencoba menggoda suami:

1. Jangan Langsung Melabrak
Bicara atau mendatangi si wanita tentu bukanlah ide yang baik. Hal itu juga tidak akan mengubah apapun karena bisa jadi si wanita membantahnya. Apalagi jika Anda belum punya cukup bukti.

Sebelum mengonfrontasi suami, Anda sebaiknya juga yakin benar kalau si wanita memang menggoda pasangan. Hal ini perlu dilakukan agar nantinya suami tidak merasa Anda orang yang cemburuan. Jangan sampai Anda langsung marah pada suami dan menyalahkannya padahal Anda belum tahu benar situasinya. Tindakan tersebut malah bisa membuat suami marah.

2. Perhatikan
Kalau ada wanita yang mencoba merebut suami Anda, mulailah perhatikan tanda-tandanya. Apakah dia memang merayu suami? Dan yang lebih penting apakah suami melayani rayuannya? Kalau wanita lain itu selalu berusaha muncul dimanapun Anda dan suami berada, selalu pasang mata baik-baik padanya dan lihat bagaimana reaksi pasangan.

3. 'Berteman'
Poin ketiga ini tergantung situasinya, bisa saja tips tersebut cocok diterapkan atau malah tidak sama sekali. Tapi cobalah bersikap baik dengan wanita tersebut. Coba mengobrol dan lebih mengenalnya. Memang terdengar aneh, namun langkah ini bisa membantu Anda menganalisa apa yang sebenarnya terjadi.

4. Komunikasi
Bicara dengan suami Anda lah solusi terbaik yang bisa dilakukan. Suami perlu tahu kalau sikap wanita tersebut bisa mengganggu pernikahan Anda. Namun saat bicara, usahakan jangan dengan intonasi yang keras. Mengobrollah dengan kepala dingin.

5. Bertindak
Setelah suami sadar, biarkan dia sendiri yang bertindak untuk bicara pada wanita yang menggodanya itu. Jika apa yang dikatakan pasangan tak cukup ampuh untuk membuat wanita tersebut berhenti menggoda, usahakan untuk tidak terlalu sering bertemu dengan si wanita. Minta suami membuat batasan yang jelas antara dirinya dan si wanita.

Jika memang permintaan suami tak digubris si wanita penggoda, barulah Anda mengambil langkah. Datangi dan bicara dengan wanita tersebut tanpa harus mengeluarkan kata-kata kasar.

6. Memahami & Percaya
Selama si wanita belum menghentikan aksinya menggoda suami, Anda harus tetap waspada. Namun jangan juga menunjukkan sikap yang terlalu cemburu. Cobalah pahami suami dan tunjukkan kalau memang Anda percaya padanya. Apalagi jika suami sebenarnya tidak menanggapi godaan wanita tersebut. Kalau Anda berubah emosional, bukan tidak mungkin suami kesal dan malah menanggapi godaan si wanita. Jadi tetaplah tenang dan tunjukkan siapa sebenarnya wanita yang ada di hati suami.

Kamis, 04 September 2014

Pemicu perselingkuhan

Di umur pernikahan memasuki usia ke 15, sy terus belajar sebagai istri, dan ibu bagi ke tiga anak kami. Menjadi wanita karier...hrs bs membagi waktu... Antara pekerjaan kantor dan urusan Rumah.dan hal ini bukan perkara mudah.
Bnyak nasihat...referensi yg sy dapat menjadi bumbu di dalam menetapkan pribadi yang dewasa menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan Rumah Tangga kami.
Satu pesan  yg tidak pernah sy lupa adalah .…
“Jangan bermimpi mengubah seseorang, tapi ubah dulu diri Anda, maka pasangan akan mengikuti,”

Pernikahan adalah momen membangun kehidupan baru bersama pasangan. Suka-duka akan dihadapi berdua, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah. Namun, masalah rumah tangga kadang tidak sesederhana yang dihadapi ketika masih pacaran. Bukan cinta lagi yang dibutuhkan, tetapi komitmen, untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Menurut psikolog Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, dlm bukux yg sy baca...mengatakan...cinta bukanlah pengikat pernikahan. Cinta hanyalah faktor yang bisa menarik seseorang untuk memutuskan berpasangan. “Cinta paling lama bertahan tiga tahun, lalu hilang. Sisanya adalah komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab."

Salah satu penyebab retaknya rumah tangga menurut Prof Sarlito adalah perselingkuhan. Perselingkuhan itu sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti: kemajuan teknologi, workaholic, dan sifat posesif.

Kemajuan teknologi
Teknologi bukan hal yang menjadi asal-usul perselingkuhan, namun bisa memicu perselingkuhan. Ketakutan bahwa kemajuan teknologi bisa membuat pasangan selingkuh, bisa membuat seseorang melanggar privasi pasangannya. Misalnya, membuka e-mail, SMS, atau situs jejaring sosial pasangan, bahkan minta password segala. Kebiasaan inilah yang kerap memicu pertengkaran.

“Beri kepercayaan pada pasangan untuk punya wilayah privasinya sendiri. Kalau ternyata dia selingkuh, itu bisa diurus belakangan. Intinya jangan cari-cari masalah,”
Bagaimanapun, teknologi akan mempermudah pekerjaan dan kehidupan seseorang. Jadi, pasangan pun berhak menikmatinya.

Workaholic
Bila salah satu atau kedua pihak terlalu asik dengan pekerjaan masing-masing, perlahan-lahan bisa menghilangkan kesetiaan. Jika workaholic tidak diselingi dengan kencan berdua, misalnya, akan sulit bagi pasangan untuk bertahan. Hubungan pernikahan akan terasa hambar dan terasa sama saja dengan rutinitas hidup yang lain. Rasa hambar ini kelak akan berujung pada keinginan untuk mencari “selingan”. Siapa yang menjadi "selingan" tersebut? Kemungkinan besar adalah rekan kerja, partner bisnis, atau siapapun yang biasa Anda jumpai saat bekerja atau beraktivitas.

Sifat posesif
Orang yang selalu menginginkan pasangan berperilaku sesuai dengan keinginannya cenderung membuat pasangan menjadi bosan. Kehidupan rumah tangga pun menjadi kaku karena pasangan selalu merasa diawasi dan akhirnya merasa terkekang.

Contohnya masalah cemburu. Cemburu yang berlebihan bisa memberi penghakiman yang terlalu cepat kepada pasangan, padahal perselingkuhan belum tentu terjadi. Kemarahan yang tidak memiliki alasan kuat justru akan menambah keretakan hubungan. Sifat  pencemburu atau posesif, dpt mendorong pasangan mencari orang lain.

#smoga tulisan ini menjadi bahan share untuk Rumah Tangga saya dan saudara..